Beauty is how you feel inside, and it reflects in your eyes. It is not something physical. - Sophia Loren
Yang namanya wanita, siapa sih yang ga ingin dirinya cantik?
Saya sangat setuju dengan quote Teteh Sophia mengenai kecantikan merupakan
sesuatu yang kita rasakan dan ga semata mengenai fisik yang tampak. Namun yang
namanya manusia khususnya kaum wanita, pasti adaaa aja hal – hal yang dianggap
kurang dari tampilan fisik yang ujung – ujungnya mempengaruhi kepercayaan
dirinya. Kalimat seperti; “Duh, pori – pori eke segede kawah merapi”, “Duh
kulit gue udah kaya pertamina, isinya minyak doang”, “Duh, bibir gw tebel
banget kaya Kylie Jenner (yang ini biasanya mau pamer tapi sok – sok merendah
dulu)”, dan masih banyak duh duh duh lainnya.
Untuk menangkal pemikiran radikal mengenai fisik kita, biasanya kita mencoba berbagai hal dari mulai kosmetik, skin care, hingga laser dan dermarolling sebagai cara untuk ngeboost rasa kepercayaan diri kita. Sebagai teteh – teteh yang tertarik dengan dunia kecantikan, saya sering sekali bereksperimen karena kemakan racun review the so called beauty guru on Youtube. Salah satu produk yang saya coba adalah Clarisonic.
Clarisonic ialah salah satu brand dibawah naungan L’Oreal yang terkenal dengan sikat wajahnya yang revolusioner. Kenapa dibilang revolusioner, karena si bulu sikatnya ini oscillate atau memiliki gerakan yang “gejet – gejet” (duh, susah jelasinnya. Sok mangga dilihat videonya). Sikat gaul ini sempat jadi hype dikalangan beauty guru karena konon katanya dapat membersihkan kotoran hingga kedalam kerak bumi sehingga ngga keluar jerawat lagi. Oh well, even Wayne Goss & Nathan Rivas (Senior Researchernya Paula’s Choice) swore by it.
Tentunya saat tau ada produk seperti itu, saya yang saat itu sedang bergumul dengan cystic acne langsung merasa melihat cahaya surga dan mendengar nyanyian malaikat. Namun setelah tau harganya yang berkisar USD $200 untuk sebuah sikat muka (belum lagi bulu sikatnya yang seharga USD $30 dan konon harus diganti tiap 3 bulan), gerbang neraka langsung menganga lebar. Bagi yang pernah merasakan acne breakout pasti tau gimana rasa ga pedenya karena muka tiba – tiba jadi “ancur” hingga rasanya I’m willing to sell my soul to the devil (ga deng). Saya merasa hit the wall karena gak sembuh – sembuh, jadi saya mulai mencari informasi dan menggali lebih dalam mengenai Clarisonic ini.
Long story short, setelah 1 tahun menunggu wangsit akhirnya saya
memantapkan diri dan membeli Clarisonic Mia 2. And yes, after 3 – almost 4
years later saya masih menggunakan sikat ini dan saya ga bisa lepas lama tanpa
doi. Bukan, bukan karena ketergantungan seperti pakai obat dokter, tapi saya
merasa muka saya lebih bersih saat cuci muka dengan Clarisonic dan kalau ada
jerawat (hormonal) jerawat saya jauh lebih cepat hilang dibanding ga pakai. Mengenai
kelebihan Clarisonic sepertinya sudah banyaaak sekali yang menjelaskan (google
is your soulmate), sehingga sekarang saya malah mau menceritakan hal – hal yang
jarang dibahas orang.
- Baterai Clarisonic
Clarisonic menggunakan system charging
seperti HP dengan charging cycle tertentu. Karena tidak ada sambungan atau
celah agar waterproof, saat baterai clarisonic mulai lemah kita tidak memiliki
opsi lain selain mengganti sikat baru. Sekitar masuk tahun ke dua, baterai saya
mulai melemah dan mulai harus lebih sering di charge (tiap 6-7x pemakaian).
Dimana charging time cukup lama atau hampir 12 jam (seharusnya untuk 12x
pemakaian). Semakin kesini sih, semakin parah setiap 2 kali pemakaian saya
sudah harus ngecharge lagi atau bahasa asiknya “bocor diana”.
- Berjamur
Entah mengapa tiba – tiba sikat
clarisonic saya berbau tidak sedap, dan ada setitik noda hitam di sikatnya.
Walaupun saya coba cuci noda tersebut tidak hilang juga hingga akhirnya saya
membeli sikat baru. Setelah googling
ternyata saya baru tau kalau sikat saya berjamur dan salah satu cara
membersihkannya ialah tinggal merendam sikat di larutan Bayclin (pemutih) dan
air dengan rasio 1:1. Setelah saya rendam 3 jam, seluruh kerak, noda hitam, dan
bau hilang. Oiya, untuk yang panik kenapa pakai pemutih, ga usah takut karena
larutan tersebut memang dapat mematikan hal – hal yang ingin dimatikan (bukan
orang) (bukan juga perasaan cinta). Pssst, larutan tersebut biasanya digunakan
dokter untuk mematikan saraf gigi yang rusak loh.
- Ganti Brush Setiap 3 Bulan?
Duh, saya kan pelit ya. Ini
menjadi salah satu poin pentiiingg bgt saat saya ingin beli brushnya. Namun,
sebenarnya saya rasa tidak perlu ganti sikat sesering itu. Jujur saya hanya
punya 2 kepala sikat karena awalnya saya tidak tau cara membersihkannya dengan
efektif, sehingga brush saya bulunya menjadi agak kaku dan terasa keras.
Setelah saya mulai mencuci sikat dengan sabun batangan (ingat jangan yang cair
ya), bulu sikat saya kembali seperti kondisi waktu awal saya beli. Kini saya
selalu mencuci dengan sabun dan begitu selesai langsung melepas brush head dari
gagangnya. Sabun yang saya gunakan juga sabun – sabun biasa kok, malah saya
pakai sabun yang didapat jika nginep di hotel hahaha. Oiya, jangan disimpan di
kamar mandi ya. Lebih baik kering dengan sendirinya dikamar dan diletakkan
tengkurap diatas handuk kecil.
- Magic Brush
Ga kok, ini bukan magic brush yang
langsung menghilangkan jerawat atau merubah muka saya jadi Selena Gomez. Sikat ini
hanya jauh lebih efektif dibandingnya saya yang sebelumnya hanya mencuci muka
dengan facial wash atau cleansing oil. Karena memberi pengalaman yang beda,
saya jadi lebih memperhatikan waktu saya mencuci wajah. Residu make up juga
jadi lebih terangkat sehingga tidak menyumbat pori dan membuat skin care saya
bisa lebih terserap maksimal. Apakah sama dengan automated brush lain atau
konjac sponge? Jujur saya tidak tau karena saya tidak coba. Namun saya pribadi merasa
sangat puas dengan hasil didapat menggunakan Clarisonic sehingga kalau doi ingin
pensiun *knock on wood*, sepertinya saya akan beli lagi karena warga desa sekitar
juga mengakui adanya perubahan dengan kulit saya walaupun saya ga pernah facial
ke dokter lagi. Meminjam kata – kata para beauty guru, “Total Holy Grail, I
swear by it.”
-teteh ebi
-teteh ebi
Waaah, ini ya 'amplas muka' yang juara itu :O Pengen coba deh, tapi... *insert emoji uang melayang*
ReplyDelete