Japan Trip Part 3

Hi! Sekarang saya mau melanjutkan post saya tentang Jepang (tenang ini post terakhir kok) semoga pada ga bosen yaa bacanya. Untuk yang inget post part 2 dengan image torii (gerbang kuil) di air akhirnya saya penasaran dan cari tau itu torii apa. Torii seperti itu yang paling terkenal ada di Hiroshima. Tapi yang saya liat waktu itu ada di LakeBiwa yang biasanya digunakan masyarakat Jepang untuk berdoa mendapat anak, jodoh, dll. Karena Lake Biwa ini gede banget, jadi torii itu kesannya kaya ngambang di tengah laut.

Brand Batik Kekinian

Sekarang ini Batik semakin populer, sejak diresmikan sebagai world heritage oleh Unesco dan tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik. Banyak orang yang sudah mulai menyukai Batik dan tidak hanya memakainya untuk acara resmi atau ke acara pernikahan saja. Kita juga sudah banyak menjumpai Batik di keseharian, di Mall dan di tempat lainnya. Model-model pakaiannya juga semakin menarik dan unik sehingga masyarakat tidak melihat batik sebagai hal yang ketinggalan jaman.

Saya sendiri menyukai batik dan kain-kain tradisional Indonesia lainnya semenjak kuliah di Kriya Tekstil tahun 2006, Saya mulai mengkoleksi Batik dan Tenun. Sejak saat itu juga Batik mulai mengisi lemari saya sampai sekarang kayanya ga punya baju polos hahaha.

Brand Batik baru banyak bermunculan dan sudah mulai mengalahkan pamor brand Batik besar seperti Danar Hadi, Iwan Tirta, Batik Keris,dsb. Walaupun tetap saja brand-brand tersebut masih banyak pengagum setianya.

Disini saya mau berbagi beberapa brand Batik yang menurut teteh Ifa keren-keren dan populer di kalangan anak muda jaman sekarang:

Inktober dan spontanitas yang konsisten.



Halo pembaca setia Teteh Ngeteh! gak kerasa udah tengah bulan Oktober aja ya.

Mestinya sih di postingan kali ini saya membahas tentang jajanan Bandung part.2 ya, apa daya bulan ini saya ga sempat wisata kuliner sama sekali hahaha. jadi bingung deh mau bahas jajanan apa.

Pernah merasa jenuh?
Jenuh yang amat sangat sampai akhirnya kita bingung mau berbuat apa sampai akhirnya gak ngapa-ngapain? Saya pernah, dan ternyata kejenuhan yang dibiarkan terlalu lama dapat membuat saya frustrasi.

Lho kok bisa?
Tentu bisa, sebenarnya hidup itu seperti komputer, sekali-kali perlu di defrag, empty trash, atau ganti desktop wallpaper, a.k.a butuh piknik!

Bad vs Good



Salah satu topik pembicaraan utama di sekitar saya minggu lalu adalah seputar kemunculan video parodi ini:



Tidak butuh waktu lama sampai akhirnya teman-teman saya berhasil mengidentifikasi 'oknum' di balik terciptanya video ini. Apalagi, ternyata otak jenius di baliknya masih satu almamater dengan saya, bahkan hanya satu angkatan lebih muda.

Saya sendiri tidak bisa berhenti mengagumi betapa briliannya lirik rap yang dilantunkan oleh Aldi dan Jasmine di video ini. Di hari pertama saya menemukannya, saya memutar video ini on repeat sambil tertawa cekikikan. Saya bahkan rela memutar video ini dalam koneksi mobile data ketika menunjukkannya pertama kali pada suami saya di tengah perjalanan kami di dalam mobil. Apalah arti kuota demi mengapresiasi karya anak bangsa.

Meskipun video versi parodi ini begitu cepat menjadi favorit banyak orang, saya merasa 'kasihan' pada nasib versi orisinilnya:


Terlihat jelas bahwa video ini bukanlah video yang disukai oleh para penontonnya. Angka di samping jempol yang menghadap ke bawah begitu cepat menanjak jika dibandingkan dengan jempol yang mengarah sebaliknya.

Dari hasil analisa otak saya yang kapasitasnya tidak terlalu mumpuni, saya merumuskan 4 hal yang kira-kira menjadi alasan mengapa video parodi Good lebih banyak disukai daripada Bad.