5 Serial TV Favorit Saya (Sekarang).

Saya tadinya mempunyai love-hate relationship dengan TV Series.
Pertama, gak ada tv kabel di rumah. Kedua, saya jarang bertemu dengan internet cepat. Ketiga, saya, dua hal yang pertama tadi mempengaruhi mood saya dalam menonton. Meskipun bisa saja minta file ke teman yang baik hati (yang sudah mendownload duluan), tapi masalahnya hanya satu dua orang saja yang satu selera dalam hal tv series. Lalu semua berubah ketika negara api menyerang provider internet dan tv kabel datang di rumah saya, saya pun merasa menemukan surga bernama serial tv di antara kesibukan saya sebagai working-at-home-mom. Dalam jentikan jari, saya menjadi #couchpotatomom :))
berikut ini 5 serial tv yang membuat saya terpaku gak berhenti menontonnya, saya sambi sambil masak, mengepel, menyusui, atau bahkan selonjoran sambil menikmati me-time yang sangat sempit.


Satu Bulan Bersepeda di Bandung

Beberapa bulan belakangan ini, saya merasa sangat kesulitan menyempatkan diri untuk mengunjungi track lari favorit saya. Entah mengapa, sepanjang tahun ini langit Bandung sedang sangat murah hati mencurahkan hujan hampir setiap sore. Sedangkan untuk menyempatkan diri di pagi hari rasanya cukup sulit karena aktivitas harian saya mengajar yoga biasanya dimulai sekitar pukul 7 pagi.

Dahon Roo
Sumber foto: www.tokosepedanusantara.com

Untungnya, satu bulan yang lalu saya kembali 'dipertemukan' dengan sepeda lipat saya yang lama tersembunyi. Cerita lengkap tentang pertemuan kembali ini bisa dibaca di sini: [link]. Sejak saat itu, sepeda ini sudah menemani saya berjalan-jalan ke berbagai tempat, dan saya pun menemukan alternatif olah raga kardio yang tetap bisa saya lakukan tanpa harus mengusik jadwal harian saya. Bersepeda menjadi moda transportasi alternatif yang menyenangkan.

Sebelum bersepeda, saya biasanya mengandalkan mobil pribadi sebagai alat transportasi. Kalau sedang tidak memungkinkan menggunakan mobil, saya menggunakan layanan ojek online atau angkot. Perubahan ini tentu membawa cerita tersendiri. Dari pengalaman saya yang belum seberapa ini, ada beberapa hal yang membuat bike commuting menjadi sangat berkesan untuk saya:

Koper, Pesawat, dan Balita


Hai semua! Post kali ini dikhususkan teteh-teteh yang akan dan/atau sudah beranak (atau kita sebut saja teteh emak ya, haha), karena yang akan dibahas adalah tips dan pengalaman berlibur bareng balita, yay!

Baru-baru ini saya dan suami berlibur selama 9 hari ke Jepang sambil membawa anak 3 tahun kami. Kami bukan aliran liburan pakai paket tour sehingga semua agenda kami rancang sendiri. Selain jatuhnya lebih murah, schedule bikinan sendiri juga terasa lebih fleksibel apalagi kalau membawa anak. Repot? Yes! Tapi keseruannya juga tidak tertandingi. Jadi, untuk para teteh emak yang akan berlibur bareng anak balitanya, simak pengalaman dan tips-ku berikut ini : 

1.       Persiapan


Intro
Mika, anakku sudah pernah bepergian cukup jauh sebelum liburan Jepang kali ini. Dari umur setahun, dia sudah pernah diajak ke Balikpapan (Kalimantan) dan Singapura, sehingga perjalanan menaiki pesawat bukan sesuatu yang baru bagi dia. Tapi tetap saja penjelasan mengenai perjalanan panjang di pesawat harus dijelaskan sejak jauh-jauh hari sebelum berangkat,supaya anak punya pandangan lebih jelas nantinya. Untuk yang membawa anaknya terbang pertama kali, bisa dimulai dengan bercerita mengenai apa itu pesawat, bagaimana di dalamnya, dan lain sebagainya sampai dia tertarik dan tidak sabar untuk menaiki pesawat. Hal ini juga berlaku untuk tempat tujuan ya! Ceritakan mengenai tempat tujuan berlibur kepada anak, apa saja kegiatan yang akan dilakukan disana, dan lain-lain. Jangan sampai orang tua nya saja yang excited mengenai tempat tujuan, kenalkan juga kepada anak.